Cerbung Horor Hantu Noni Belanda (5): Wajah Sendu Hantu Perempuan dan Angkringan Gaib

Kuy, nongki di angkringan gaib~

Cerita Sebelumnya, Penampakan Setan Kepala Putus...


Akal sehat Parno seakan runtuh dengan apa yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Ia benar-benar melihat foto yang ia bawa sehari sebelumnya kini kembali ke tempat semula.


Ketika ia baru saja melangkah masuk ke dalam ruangan itu, tiba-tiba terdengar suara rintihan dari luar kamar. Parno menoleh cepat. Hening...


Ia berpaling, meninggalkan kamar itu dan berusaha mencari sumber suara dengan sedikit rasa takut dalam dirinya.


Tak ada ruangan lain di dekat kamar kateline kecuali toilet di sisi kanan kamar. Saat ia mencoba membuka pintu toilet, brakk, tiba-tiba kamar Katheline tertutup dengan sendirinya.


"E.. Jancok!," Parno terkaget.


Keringat dingin bercucuran.


"Maaf maaf, saya gak bermaksuud ganggu, maaf," ucap Parno sambil berlari kecil, kabur menjauh dari bangunan itu.


Rasa penasaran masih menyelimuti pikirannya, tapi rasa takutnya sudah tak terbendung.


"Mending aku ngopi dulu biar tenang," batin Parno.


Tanpa ia sadari, dari belakangnya, sosok mengerikan memperhatikan Parno. Wajahnya sendu, ia cantik, sayang kepalanya hampir copot karena lehernya tak lagi tersambung.


Tiba di warung tak jauh dari gedung tua, Parno segera menyahut seorang bapak-bapak sepuh yang tengah membersihkan gelas.


"Pak ada kopi?"


"Iya mas, pesen berapa?"


"Satu aja pak,"


"Dibungkus atau minum di sini,"


Parno gusar, Ia merasa dipermainkan.


"Sini pak. Pake baskom! Ya pake gelas lah!"


Si bapak penjual terdiam. Ia melihat wajah Parno tanpa ekspresi. Parno kikuk, setengah takut. Ia merasa bersalah sudah menaikkan suaranya tadi.


Tak ada pembeli lain di warung tersebut. Hanya Parno seorang, ia kembali merasa aneh.


"Sepi pak," ujar Parno memberanikan diri.


"Iya,"


"Biasanya juga sepi gini pak?"


"Nggih,"


"Wah, emang susah ya pak kalau jualan di tempat sepi kaya gini. Serem juga, bapak gak takut ada setan? Saya baru aja keluar dari gedung tua pak, diisengin setan," Parno bercerita.


"Emang setannya kayak gimana?" tanya pak penjaga warung sambil membuat kopi.


"Hii, jangan ditanyain pak, serem kalo inget," jawab Parno.


Pak tua itu tersebut menoleh ke arah Parno sembari bertanya, "Kayak gini?"


Tubuh Parno membeku. Wajah tua penjaga warung itu berubah hancur, satu matanya hampir keluar, sementara mulutnya sobek dipenuhi belatung.


Parno langsung ngibrit gak karuan, Ia lari meninggalkan peralatan kerjanya yang tertinggal ada di warung tersebut.


Cerita Selanjutnya, Kematian Misterius Belasan Pegawai Bangunan...


Photo by Erik Müller on Unsplash
Iklan