Cerbung Horor Hantu Noni Belanda (6-Selesai): Kematian Misterius Belasan Pegawai Bangunan

Sudah di akhir cerita nih gaesss~

Cerita Sebelumnya, Wajah Sendu Hantu Perempuan dan Angkringan Gaib...


"Jancok, jancok.. Nasib nasib, setan jancok," Parno berbicara pada dirinya sendiri.


Tanpa ia sadari, Parno berlari kembali ke belakang gedung tua kolonial yang ia ukur sebelumnya. Matanya melihat kanan kiri, gelap. Parno hampir tak bisa melihat apapun yang ada di sekitarnya. Ia merogoh saku kanan celanya, meraih korek gas.


Cress, Parno menghidupkan korek gasnya. Tepat saat koreknya menyala, di depannya ada yang berdiri perempuan dengan pakaian adat jawa. Wajahnya sudah agak sepuh, Ia melihat Parno kemudian tersenyum.


Parno sempat melompat ke belakang karena terkejut.


"Mas sinten nggih?" ujar sosok tersebut.


"Ma... Maaf bu, saya cuma pekerja yang bertugas ngukur tanah di sini," ujar Parno tergagap.


Sang ibu terdiam. Ia melihat wajah Parno dengan raut sedih.


"Mas, jenengan paringi ngertos kalih piyantun ingkang gadah niat ala teng mriki. Diken ngatos-atos," ujar Ibu tersebut.


Sosok perempuan paruh baya itu kemudian berlalu, Parno sempat bangkit dan berusaha mengejarnya tapi nihil, si ibu misterius itu menghilang.


Meski masih diselimuti rasa takut, Parno memutuskan kebali ke lokasi warung tempat ia eninggalkan alat ukurnya.


Ajaib, ia sama sekali tak menemukan warung yang sebelumnya. Hanya ada tas miliknya yang berada tak jauh dari kali.


"Perasaan disini tadi gak ada kali," batin Parno.


Bau anyir menyengat. Parno bahkan hampir muntah dibuatnya. Dengan menahan segala rasa penasaran yang ada di kepalanya, Parno ngibrit menjauh dari bangunan kolonial itu.


Semenjak kejadian tersebut, Parno tak lagi mau melanjutkan pekerjaannya. Bahkan Ia tak menyelesaikan pengukuran terakhir yang harus ia lakukan.Parno bahkan tak mau ikut bersama tim untuk membongkar gedung peninggalan kolonial tersebut.


"Lebih baik dipecat dari pekerjaan daripada mati digondol setan," ucapnya suatu kali.


Ia lantas memutuskan izin pulang kampung bersama istrinya. Beberapa minggu kemudian, Parno mendengar kabar, belasan pekerja meninggal dunia karena kecelakaan secara misterius saat proyek pembongkaran gedung tua peninggalan kolonial.


Tamat.

Photo by Erik Müller on Unsplash